Tangerang // krimsusnewstv.id – Masalah penumpukan sampah di sejumlah wilayah Kota Tangerang semakin meresahkan warga. Bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah yang dibuang sembarangan tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan. Warga pun mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam menangani persoalan mendasar ini.
Pantauan Krimsus News TV di Jalan Irigasi Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kamis (18/9/2025), terlihat sampah menumpuk hingga menutupi sebagian badan jalan. Kondisi ini telah berlangsung berhari-hari dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Bau menyengat yang ditimbulkan juga dikhawatirkan menjadi sumber penyakit, terutama di musim pancaroba seperti sekarang.
Tak hanya di Cipondoh, permasalahan serupa juga terjadi di Jalan KH Hasyim Ashari, di mana tumpukan sampah liar terus muncul meskipun pemerintah sudah memasang imbauan dan aturan sanksi. Larry, warga Kota Tangerang, mengaku kecewa dengan lambannya penanganan masalah sampah oleh pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah tahun 2025, tapi masalah sampah di Kota Tangerang belum juga terselesaikan. Pemerintah seharusnya punya solusi nyata, bukan hanya aturan di atas kertas,” tegas Larry, Selasa (16/9).
Dorongan dari Aktivis Lingkungan
Ketua Yayasan Bangsa Suci Indonesia (Banksasuci Foundation), Ade Yunus, menilai keresahan warga seharusnya menjadi momentum bagi Pemkot Tangerang untuk berbenah. Menurutnya, permasalahan sampah hanya bisa diatasi melalui sinergi dan kolaborasi lintas sektor, disertai fasilitas pengelolaan sampah yang memadai.
“Kami mendukung penuh Pemkot Tangerang dalam menangani sampah dari hulu hingga hilir. Tapi semangat itu harus diiringi langkah nyata. Idealnya, setiap kelurahan memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) agar sampah bisa dikelola lebih efektif,” jelas Ade, aktivis yang dikenal aktif memperjuangkan pelestarian Sungai Cisadane.
Warga Minta Solusi, Bukan Hanya Sanksi
Ani, warga Kecamatan Ciledug, juga melontarkan keluhan. Ia mengaku hampir setiap pagi harus mencium bau tak sedap dari tumpukan sampah di Jalan Hos Cokroaminoto.
“Tumpukan sampah selalu ada setiap pagi. Meski nantinya diangkut petugas, pemerintah seharusnya menyediakan tempat pembuangan sementara yang tidak mengganggu pengguna jalan,” ujarnya.
Ia juga mengkritik kebijakan Pemkot Tangerang yang dinilainya hanya fokus memberikan sanksi kepada pelanggar tanpa menyediakan solusi yang memadai.
“Aneh kalau pemerintah hanya membuat aturan sanksi, tapi tempat pembuangan sampah yang layak saja tidak tersedia,” tegas Ani.
Pemkot Akan Perkuat Penegakan Aturan
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menyatakan pihaknya prihatin atas kondisi tersebut. Ia berharap warga memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Kami sangat prihatin melihat kondisi ini. Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk memperkuat penegakan aturan terkait sampah, sekaligus meningkatkan edukasi kepada masyarakat,” ujar Wawan saat dihubungi, Kamis (18/9).
Wawan menambahkan, pihaknya terus berupaya memperbaiki sistem pengelolaan sampah dan akan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan masalah ini tidak terus berlarut.
Penulis : Barkah S.
Editor : Redaksi