Jakarta // krimsusnewstv.id – Kamis, 11 September 2025 — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan terkini penanganan bencana banjir di Provinsi Bali dan banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Rabu, (10/9).
Dalam keterangannya, Suharyanto menegaskan bahwa BNPB terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, TNI-Polri, Basarnas, dan unsur terkait untuk percepatan penanganan darurat.
“BNPB bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait terus bekerja maksimal untuk memastikan keselamatan warga terdampak, mempercepat evakuasi, serta mendistribusikan bantuan logistik dan kebutuhan mendesak lainnya,” ujar Suharyanto di Jakarta, Kamis (11/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Banjir di Bali: Puluhan Rumah Terendam, Warga Mengungsi
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur beberapa wilayah di Bali pada Rabu malam menyebabkan banjir di sejumlah titik, terutama di Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung.
Data sementara dari BPBD Bali mencatat:
- 73 rumah warga terendam,
- 216 jiwa terdampak,
- 54 orang diungsikan ke tempat aman.
Selain itu, beberapa ruas jalan mengalami lumpuh total akibat genangan air, termasuk akses menuju kawasan pariwisata yang vital. BNPB telah mengirimkan bantuan logistik darurat berupa makanan siap saji, selimut, dan peralatan evakuasi untuk memenuhi kebutuhan awal para pengungsi.
“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena prakiraan cuaca BMKG menunjukkan potensi hujan lebat masih akan terjadi di Bali dalam dua hari ke depan,” tegas Suharyanto.
Banjir Bandang di Nagekeo, NTT : Korban Jiwa dan Kerusakan Infrastruktur
Lebih parah lagi, banjir bandang melanda Kabupaten Nagekeo, NTT, setelah hujan ekstrem memicu meluapnya Sungai Aesesa.
Hingga Kamis pagi, BNPB mencatat:
- 4 orang meninggal dunia,
- 2 orang hilang,
- 372 jiwa mengungsi ke lokasi aman,
- 27 rumah rusak berat,
- jembatan penghubung antar-desa putus sehingga menyulitkan akses bantuan.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih melakukan pencarian terhadap korban hilang serta membersihkan material lumpur dan kayu yang terbawa banjir.
“Akses ke beberapa desa masih terputus, sehingga pengiriman bantuan dilakukan melalui jalur air dan udara. BNPB sudah mengirimkan bantuan awal berupa dana siap pakai serta peralatan tanggap darurat,” jelas Suharyanto.
Instruksi Presiden dan Langkah BNPB
BNPB juga memastikan bahwa penanganan bencana dilakukan secara cepat dan terintegrasi, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo agar pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam situasi krisis.
BNPB menyiapkan Dana Siap Pakai (DSP) untuk mendukung operasional tanggap darurat, termasuk perbaikan infrastruktur vital yang terdampak.
“Prioritas utama saat ini adalah penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, dan pemulihan jalur transportasi yang vital,” ujar Suharyanto.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan segera mengungsi jika terjadi tanda-tanda bencana lanjutan. BNPB juga membuka Posko Pengaduan dan Informasi untuk mempercepat koordinasi dan pelaporan dari lapangan.
Data Sementara BNPB (Per 11 September 2025, 10.00 WIB)
Lokasi Korban Jiwa Hilang Mengungsi Rumah Rusak Infrastruktur Terdampak
Bali (Jembrana, Tabanan, Badung) 0 0 54 jiwa 73 rumah Beberapa jalan terendam
Nagekeo, NTT 4 meninggal 2 orang 372 jiwa 27 rumah 1 jembatan putus
BNPB menegaskan bahwa data ini bersifat dinamis dan akan terus diperbarui sesuai perkembangan di lapangan.
Penulis : J/G
Editor : Redaksi
Sumber Berita: BNPB