Jakarta // krimsusnewstv.id – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, didampingi Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan, meninjau langsung pelaksanaan Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield (SGS) 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad, Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (3/9).
Kunjungan ini menjadi momentum penting yang menegaskan posisi Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus inisiator kerja sama pertahanan multilateral. Kehadiran Menhan bersama jajaran pimpinan TNI menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam memperkuat diplomasi pertahanan global dan mempererat hubungan militer dengan negara-negara sahabat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Latihan ini bukan sekadar unjuk kekuatan, tetapi juga bentuk kesiapan kolektif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” ujar Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam keterangannya.
Latihan Multinasional Terbesar di Indo-Pasifik
SGS 2025 tercatat sebagai latihan gabungan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik, melibatkan prajurit dari 17 negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara ASEAN.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan tempur lintas angkatan, meliputi operasi darat, laut, udara, dan siber, dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan regional maupun global.
Selain itu, SGS 2025 juga menjadi sarana untuk memperkuat koordinasi antar-negara dalam menghadapi ancaman non-tradisional seperti terorisme, bencana alam, hingga serangan siber yang semakin kompleks.
Puncak Latihan : Combined Arms Live Fire Exercise
Dalam kunjungannya, Menhan Sjafrie bersama Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan menyaksikan langsung Combined Arms Live Fire Exercise (CALFEX), yang menjadi puncak dari rangkaian latihan.
CALFEX menampilkan skenario tempur gabungan yang melibatkan berbagai matra, termasuk manuver tank, artileri, dukungan udara, dan serangan siber. Aksi ini memperlihatkan tingkat profesionalisme tinggi dan kemampuan koordinasi yang solid antara pasukan TNI dan mitra internasional.
Memperkuat Stabilitas dan Keamanan Regional
Panglima TNI dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa SGS 2025 bukan hanya ajang latihan militer, tetapi juga wujud komitmen Indonesia dalam menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan stabil.
“Melalui latihan ini, kita membangun kepercayaan dan memperkuat persahabatan antar-militer, yang pada akhirnya akan meningkatkan stabilitas keamanan regional,” tegas Panglima TNI.
SGS 2025 dijadwalkan berlangsung hingga pekan kedua September, dengan berbagai rangkaian latihan yang digelar di sejumlah lokasi, termasuk Baturaja, Balikpapan, dan Laut Natuna Utara.
Dengan penyelenggaraan latihan berskala internasional ini, Indonesia semakin menunjukkan perannya sebagai poros maritim dunia sekaligus mitra strategis dalam menjaga perdamaian dan keamanan kawasan.
Penulis : Julius Giawa
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Kementerian pertahanan republik indonesia